Sabtu, 17 Agustus 2019

Muslim, Barat dan Kompas


Sundial warisan Turki Usmani. khazanah republika



H. S. Williams dalam The Historians History of The World[1] mengatakan:
“With regard to the compass, nothing proves that Chinese used it for navigation, while we find the Arabs using it in the eleventh century, not only for sea voyage, but ini caravan journeys trough the desert, and to determine the azimuth of the Kiblah, that is direction of the Moslem oratories towards Mecca. To the Muslims we owe the introduction into the West of the mariner’s compass, which was indispensable to the mastery of ocean. The Muslims knew of the compass about two centuries before the voyages of Colombus. The Christian Navigators knew the compass by the late twelfth or early thirteenth century”.

Terjemahan bebasnya:
          “Terkait kompas, tidak ada fakta yang mebuktikan bahwa bangsa China telah menggunakannya sebagai alat navigasi, sedangkan data yang didapat justru menunjukkan bahwa bangsa Arab telah menggunakannya pada abad XI Masehi, tidak hanya untuk penjelajahan laut, bahkan kompas dimanfaatkan untuk perjalanan dengan caravan di padang pasir. Kompas juga digunakan untuk menentukan arah kiblat, arah shalat Muslim yang menghadap Makkah. Kita berutang kepada Muslim dengan mengenalkan Barat kompas laut yang tidak bisa tergantikan untuk mengetahui jalur laut. Muslim sudah mengenal kompas sekitar dua abad sebelum penjelahan samuderanya Colombus. Para navigator Kristen baru mengetahui kompas sekitar akhir abad XII atau awal abad XIII Masehi”.  
Al-Matwi menambahkan bahwa kompas yang dalam Bahasa Arab disebut dengan Buslah (بُصلَة)  merupakan bukti pengaruh besar peradaban Islam terhadap peradaban Barat yang masuk melalui jalur Perang Salib[2].
Wallahua’lam.






                [1] Volume VIII, page 274 sebagaimana dikutip Dr. Mohammed Abu Hasan dalam The Role of Arabic-Islamic Civilization in The Making Of Western Civilization, (Amman: Kementerian Kebudayaan Jordania, Cet. 1, 2008 M), hlm. 50-51.
                [2] Mohammed Arusy al-Matwy, al-Hurub as-Salibiyyah fil Masyriq wal Maghrib, (Tt.: Darul Gharb al-Islami, Edisi Revisi, 1982 M), hlm. 164.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Al-Mizzi, Ibnu Taimiyah dan Penjara Ibnu Hajar mengisahkan dalam biografi al-Mizzi bahwa ia pernah mengalami cobaan dengan dipenjara, perist...